Selamat Tahun Baru Hijriyah
Waktu merupakan nikmat terbesar yang sangat mahal, tidak ada tombol rewind untuk mengulang dan memperbaiki apa yang telah terjadi. Namun demikian, atas kemurahanNya lah tersedia menu taubat yang bisa dimanfaatkan sampai detik terakhir menikmati waktu, betul bahwa taubat tidak bisa memperbaiki apa yang telah berlalu, tapi taubat disediakan untuk mendapatkan grasi dari Sang Maha. Sayangnya, kadang menu taubat ini tidak segera digunakan dan tidak pula dimanfaatkan secara terus menerus, dan mengorbankan nikmat waktu.
Tahun baru Hijiriyah seyogyanya dimanfaatkan untuk instropeksi diri, instropkesi diri mengenai kualitas seorang muslim yang taat, yang katanya tidak layak masuk surga tapi tak sanggup masuk neraka. Apa bedanya dengan tahun baru Masehi? atas nama kerukunan ummat beragama, jangan terlalu berapi-api mengatakan bahwa tahun baru Masehi itu hari raya ummat Nasrani. Itu memang betul, tapi rasanya menjadikan tahun baru Masehi sebagai momen instropeksi diri pun tidak terlalu salah juga. Sederhananya, tahun baru Masehi dijadikan sebagai momen instropeksi diri dalam hal keduniawian dan tahun baru Hijiriyah sebagai momen instropeksi diri sebagai muslim yang berorientasi kepada akhirat.
Sebagai muslim, segi apa yang harus diintropeksi? jawabannya mesti berbeda-beda. Namun menurut pendapat saya, bagaimana jika kita instropeksi diri dengan Rukun Islam yang pertama dan akan sangat berpengaruh kepada empat rukun selanjutnya. Sejauhmana kualitas rukun Islam kita? pertama dan paling dasar adalah Syahadat. Sebuah ikrar yang menempatkan Allah SWT sebagai prioritas pertama, sebagai fondasi, sebagai alasan dari segala apapun yang kita pikir dan kita perbuat. Syahadat seharusnya membentengi diri kita dari hingar bingar kemewahan dunia, kemafhuman korupsi dan hal-hal lain yang kecenderungan untuk melalaikan urusan keagamaan.
Atas dasar Syahadat, hentikanlah budaya korup, kongkalingkong, dan suap menyuap di negeri ini.
Atas dasar Syahadat, hentikanlah orientasi takhayul, khurafat, hantu-hantu dari layar televisi
Atas dasar Syahadat, bangunlah dari tidur lelap saat sidang tentang rakyat
Atas dasar Syahadat, pereratlah ukhuwah Islamiyah
Atas dasar Syahadat, jayalah negeri ini dan jayalah dunia Islam.
Selamat Tahun baru Hijriyah, kembalikanlah Syahadat pada pola pikir dan pola perilaku kita, marilah bersabar untuk saling mengingatkan hal ini.
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah"
Tahun baru Hijiriyah seyogyanya dimanfaatkan untuk instropeksi diri, instropkesi diri mengenai kualitas seorang muslim yang taat, yang katanya tidak layak masuk surga tapi tak sanggup masuk neraka. Apa bedanya dengan tahun baru Masehi? atas nama kerukunan ummat beragama, jangan terlalu berapi-api mengatakan bahwa tahun baru Masehi itu hari raya ummat Nasrani. Itu memang betul, tapi rasanya menjadikan tahun baru Masehi sebagai momen instropeksi diri pun tidak terlalu salah juga. Sederhananya, tahun baru Masehi dijadikan sebagai momen instropeksi diri dalam hal keduniawian dan tahun baru Hijiriyah sebagai momen instropeksi diri sebagai muslim yang berorientasi kepada akhirat.
Sebagai muslim, segi apa yang harus diintropeksi? jawabannya mesti berbeda-beda. Namun menurut pendapat saya, bagaimana jika kita instropeksi diri dengan Rukun Islam yang pertama dan akan sangat berpengaruh kepada empat rukun selanjutnya. Sejauhmana kualitas rukun Islam kita? pertama dan paling dasar adalah Syahadat. Sebuah ikrar yang menempatkan Allah SWT sebagai prioritas pertama, sebagai fondasi, sebagai alasan dari segala apapun yang kita pikir dan kita perbuat. Syahadat seharusnya membentengi diri kita dari hingar bingar kemewahan dunia, kemafhuman korupsi dan hal-hal lain yang kecenderungan untuk melalaikan urusan keagamaan.
Atas dasar Syahadat, hentikanlah budaya korup, kongkalingkong, dan suap menyuap di negeri ini.
Atas dasar Syahadat, hentikanlah orientasi takhayul, khurafat, hantu-hantu dari layar televisi
Atas dasar Syahadat, bangunlah dari tidur lelap saat sidang tentang rakyat
Atas dasar Syahadat, pereratlah ukhuwah Islamiyah
Atas dasar Syahadat, jayalah negeri ini dan jayalah dunia Islam.
Selamat Tahun baru Hijriyah, kembalikanlah Syahadat pada pola pikir dan pola perilaku kita, marilah bersabar untuk saling mengingatkan hal ini.
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah"
Komentar
Posting Komentar