Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

selamat jalan kawan!

From : Adam 27/04/2009 12:31 " rekan.urg.sdr rusli mhssw antrop 99 tukang kaset gerbang.telah berpulang ke rahmatullah td pagi.skrg msh di rmhsakit.HASAN SADIKIN Bdg. kmgkinan tiba di rumah duka pukul 18:00 hari ini.mohon dimaafkan sgl kekhilapan ."

MISTIK II

ah, alangkah susahnya mengucapkan syahadat tiga kali berturut-turut tanpa sempat bernafas dengan tajwid yang benar. . Kemudian kami duduk berhadap-hadapan, masih duduk bersila tentunya. Pikiranku melayang-layang ke cerita Wiro Sableng, mungkin beginilah cara tokoh imajiner sebastian Tito itu mendapatkan pukulan "kunyuk melempar buah" dari gurunya nenek Sinto Gendeng di Gunung Gede,

Mistik I

Dunia perdukunan, mistik, klenik, musyrik memang menyebalkan...tapi saya punya cerita lucu mengenai hal yang untuk sebagian orang sebuah dosa yang tidak bisa dimaafkan..sebelumnya, aku memohon ampunan atas segala tingkah laku saya Ya Robb..

Go West II

...... Mungkin semua warga sedang berkumpul di TPS untuk mengikuti pesta tanpa prasmanan. "Pemilu sekarang seperti panggung lawak", gerutu temanku yang sekarang telah menjadi seorang sosialis tulen. ah,mungkin dia salah nonton acara TV. Mungkin saja Republik Mimpi bagi dia adalah reality show. Aku membayangkan negara ini tanpa Pemilu tapi gagal, gagal membayangkan bagaimana jadinya. Kemudian aku membayangkan sebuah Pemilu yang ideal, calegnya orang-orang terpilih yang berkampanye tanpa spanduk dan baligo, cukup memperbaiki alat kejantanan ratusan pria seperti Ma Erot, atau pengobatan berbagai penyakit seperti Ponari, atau juara bulu tangkis legendaris seperti Rudy Hartono..pokoknya orang-orang yang meraih kepopuleran melalui tindakan nyata tanpa gembar-gembor obral berbagai janji tapi aku gagal lagi membayangkannya, bayangan tampang-tampang caleg di spanduk sepanjang jalan masih tetap menjadi pakem yang tertancap di pikiranku..inilah demokrasi Indonesia.

Go West

Niat nonton Liverpool Vs Chelsea kandas..maklumlah jam dua belas malam masih on, ketiduran..terbangun jam setengah empat, lumayan masih bisa menyaksikan Lionel Messi ngacak-ngacak barudak FC Hollywood. Ada perasaan puas plus kesal, seharusnya Bayern sebagai tim besar mampu melayani permainan atraktif barudak camp Nou.

subuh

adzan subuh memiliki touch yang berbeda di banding empat adzan lainnya, bayangan seorang muadzin setengah mengantuk menyerukan keagungan Tuhan, Imam mesjid yang terburu-buru mengambil air wudlu, ibu-ibu yang berusaha keras membangunkan anak-anaknya, suasana lengang di mesjid yang hanya terisi satu shaf dengan suara menguap saling bersahutan. ..gambaran itulah kawan yang sering muncul jika aku mendengar adzan subuh. Kesiapan untuk memulai perjalanan hidup hari ini dimulai dari bangun subuh (bukan bangun pagi, karena jam delapan pun masih bisa disebut pagi), sesiap apakah aku menghadapi hari ini? masihkan terbelenggu warna-warni hari kemarin atau masih berandai-andai akan hari esok yang penuh dengan misteri? salut bagi orang-orang yang mampu mendisiplinkan diri melaksanakan Tahajjud di sepertiga malam akhir, mereka mampu mengawali hari lebih dulu dibanding aku yang kadang merindukan kumandang adzan subuh. Acungan jempol pun layak diacungkan bagi mereka yang terbiasa bangun jauh sebelum