...... Mungkin semua warga sedang berkumpul di TPS untuk mengikuti pesta tanpa prasmanan. "Pemilu sekarang seperti panggung lawak", gerutu temanku yang sekarang telah menjadi seorang sosialis tulen. ah,mungkin dia salah nonton acara TV. Mungkin saja Republik Mimpi bagi dia adalah reality show. Aku membayangkan negara ini tanpa Pemilu tapi gagal, gagal membayangkan bagaimana jadinya. Kemudian aku membayangkan sebuah Pemilu yang ideal, calegnya orang-orang terpilih yang berkampanye tanpa spanduk dan baligo, cukup memperbaiki alat kejantanan ratusan pria seperti Ma Erot, atau pengobatan berbagai penyakit seperti Ponari, atau juara bulu tangkis legendaris seperti Rudy Hartono..pokoknya orang-orang yang meraih kepopuleran melalui tindakan nyata tanpa gembar-gembor obral berbagai janji tapi aku gagal lagi membayangkannya, bayangan tampang-tampang caleg di spanduk sepanjang jalan masih tetap menjadi pakem yang tertancap di pikiranku..inilah demokrasi Indonesia.