Yang Terlupakan



 
Pemilu sering disebut Pesta rakyat...ah, sebuah kalimat yang memabukkan. Siapakah rakyat yang dimaksud dalam pesta ini? Jika pestanya bernama pesta pernikahan Nina & Rudi-misalnya- maka sudah tentu kedua orang inilah yang paling berbahagia di hari pesta itu,nah kalau pesta rakyat? Rakyatkah yang berbahagia? Jawabannya bisa ya bisa tidak,ya untuk pemenang tidak untuk yang kalah. Kemudian pihak yang kalah akan menuntut penyelenggara pesta, bahwa sang pemenang melakukan cara-cara yang curang untuk meraih kemenangan dan pemenang mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala sambil berujar :"silahkan menuntut, asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku" lalu hal lucu terungkap, konon menurut berita dari media yang selalu kutelan mentah-mentah,pihak yang kalah dan yang menang,semuanya juga melakukan kecurangan..nah lho?


Kalau semuanya curang,lalu buat apa harus menuntut segala? Lebih baik evaluasi lagi cara curang yang dilakukan untuk menemukan cara curang yang manjur di pesta rakyat selanjutnya,mudah saja kan? toh kalau yang pihak yang kalah tidak menuntut, bangsa ini akan adem ayem saja..karena kita kan bangsa pemaaf dan jarang sekali melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Diluar kebiasaaan dalam artian, kami tidak perduli siapa yang kalah atau menang yang penting negara ini aman, dan rakyat bisa tenang bekerja untuk mencukupi hajat kami, bukannya dari semua calon itu nyaris tidak ada bedanya,semuanya mau memperjuangkan kesejahteraan rakyat bukan? Namun jika ada dari salahsatu calon itu ada yang tidak memakai cara curang maka bolehlah dia menuntut kebenaran,bahkan harus..tapi kalau semuanya kompak berbuat curang? Ya..aneh kalau menuntut..

Michael Jackson meninggal,ramai-ramai rakyat mengalihkan mata dan hatinya untuk menelaah sajian media yang membahas kematian sang superstar, lagu-lagu MJ diputar kembali di semua media, bahkan satu kali waktu aku ke sebuah supermarket, disitu sedang diputar lagu MJ..Beat It! Di televisi,konsernya di putar kembali,lalau para seniman lokal ramai-ramai berkomentar tentang betapa mereka merasa kehilangan sang superstar, Jacko lebih hidup saat dia telah meninggal. Orang-orang begitu serius menyimak paparan dari media tentang perjalanan hidup MJ, melupakan berita tentang sisa-sisa pesta rakyat..peristiwa seputar pemilu yang biasanya jadi headline di koran-koran berpindah tempat ke halaman ke dua.

Boom!!! Bom meledak di ibukota. Rakyat terhenyak dari drama meninggalnya Michael Jackson. Topik berita beralih ke teroris, Noordin M Top kembali membasahi obrolan semua elemen bangsa ini, dari obrolan warung kopi sampai acara resmi di media. Tiap hari media menyajikan menu tentang tersangka peledakan bom,motifnya apa dan lain-lain. Bangsa ini panik dan penasaran dengan Noordin M Top, siapakah dia? Maunya apa sih? Tapi ada beberapa obrolan yang justru mempertanyakan, Noordin M Top itu ada nggak sih?

Temanggung, penyergapan yang seharusnya dilaksanakan dengan sangat rahasia, ternyata bisa diikuti setiap menit prosesnya oleh seluruh masyarakat negeri ini melalui siaran ekslusif salah satu media massa. Ah, begitu menegangkan,layaknya menonton sebuah reality show termehek-mehek..paa! ada semut kegigit di mulutku..Noordin M Top dikatakan tewas dalam penyergapan itu, konon juga dikatakan bahwa dia tewas dengan lilitan bom yang siap meledak kapanpun ditubuhnya. Lalu, beberapa hari kemudian, kabar itu diralat..yang tewas itu bukan Noordin M Top..yah,lagi-lagi ketipu..atau jangan-jangan...ah, ngga berani aku mengatakannya..maaf..mudah-mudahan Cuma prasangka buruk saja..amit-amit lah kalau prasangkaku itu benar..

Tak sadar, berita tentang pesta rakyat semakin mengecil porsinya di pemberitaan media..hmm aku ingat salah satu tokoh besar yang mengatakan bangsa ini selain pemaaf juga pelupa. Lupa bahwa urusan pesta rakyat kemarin belum selesai..yang kalah masih menuntut dan yang menang sedang berbelasungkawa karena mbah surip meninggal..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sapamadegan

Bandung,23 Januari 2011

Usum Hujan, Israel jeung Tambang