Menuju Sakinah

Tujuan dari perkawinan adalah menciptakan Sakinah, sakinah tercipta melalui pemanfaatan potensi-potensi yang dianugerahkan oleh Allah kepada suami, istri dan juga dengan peranan seluruh anggota keluarga. Perkawinan dinamai oleh Al-Qur'an, Nikah dan Zawaj. Ini harus difahami benar karena pemilihan kata-kata itu adalah pilihan yang dilakukan Allah dan tidak sah perkawinan, kecuali dengan menggunakan salah satu kedua dari nama/kata itu. Nikah artinya menyatu, jawaz artinya keberpasangan. Suami dan istri harus menyatu tetapi dalam saat yang sama, mereka harus sadar bahwa mereka adalah dua sosok tetapi berpasangan.

Cinta bukan pemaksaan kehendak, tetapi dialog antara dua aku. Seorang yang mencintai seseorang, harus mengakui bahwa siapa yang dicintainya mempunyai kepribadian sehingga kepribadiannya tidak boleh dilebur. Cinta adalah dialog antara dua aku, perkawinan adalah dialog dan masing-masing hendaknya mengakui kepribadian dan eksistensi dari pasangannya. Bukan cinta siapa yang mencintai dirinya, bukan juga cinta siapa yang memaksakan kehendaknya.

Cinta harus diperjuangkan,dan memperjuangkannya melalui potensi yang dianugerahkan Allah kepada manusia yaitu potensi mawaddah, sedangkan rohmat/rohmah adalah suatu perasaan,suatu kondisi kejiwaan yang mengantar seseorang merasa perih melihat ketidakberdayaan fihak lain. Seorang suami harus memiliki rohmat melihat ketidakberdayaan istrinya dan merasa pedih dengan ketidakberdayaan itu, demikian juga istri harus memiliki rohmat sehingga berusaha untuk mengurangi kepedihan yang dilihatnya pada pasangannya, itu yang dinamai mawaddah dan rohmah, dan itu perlu diperjuangkan oleh masing-masing pasangan suami dan isteri.

Pernikahan atau nikah artinya penyatuan dan zawaj adalah keberpasangan, memang suami dan istri harus memiliki kesamaan-kesamaan dan harus juga memiliki perbedaan. Paling tidak, persamaannya ada empat dan perbedaannya ada satu. Mereka sama-sama hidup, sama-sama dewasa, sama-sama cinta dan sama-sama memiliki tanggung jawab. Bedanya adalah satu lelaki dan satu, perempuan.

Sama-sama hidup, hidup adalah rasa, tahu, dan gerak. Sama-sama hidup harus sama-sama merasa, sama-sama geraknya, dan juga sama-sama tahu. Jangan menyembunyikan sesuatu terhadap pasangan anda, jangan bergerak berbeda dengan langkah pasangan anda, dan hendaknya selalu merasa dengan perasaan yang sama. Bedanya satu, satu lelaki dan satu perempuan.

Ada perbedaan antara sifat-sifat lelaki dan sifat-sifat perempuan, jangan sampai lelaki menjadi perempuan, jangan juga perempuan menjadi lelaki. Ada sifat-sifat terpuji bagi lelaki,ada juga sifat-sifat terpuji bagi perempuan. Sifat terpuji bagi lelaki adalah berani, murah tangan dan rendah hati. Sedang, sifat terpuji bagi perempuan adalah hati yang tinggi, sehingga tidak mudah untuk diganggu, jinaknya bagai jinak merpati, tangannya tertutup dalam arti tidak boros sehingga selalu memelihara harta dan penghasilan suaminya, kemudian sifat terpuji bagi seorang perempuan disamping rendah hati dan tangan tertutup adalah seorang yang tidak berani bertindak kecuali setelah berkonsultasi dengan pasangannya, itu perbedaan-perbedaan yang harus dipelajari, yang harus dicamkan agar langkah terus sama kedepan, perasaan selalu seia sekata. Ketika itu, perkawinan akan langgeng mencapai bahagia.

Ya Alloh, sinarilah hati kami, lapangkanlah dada kami, dan anugerahilah kami sakinah, ketenangan dalam kehidupan rumah tangga.

Ya Alloh, hindarkanlah kami dari keraguan, hindarkanlah kami dari sangka buruk serta cemburu yang berlebihan

* Catatan ini merupakan kutipan dari Kultum Quraish Syihab, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sapamadegan

Bandung,23 Januari 2011

Usum Hujan, Israel jeung Tambang