Marwa El Sherbini
Nasib yang dialami perempuan Mesir ini membuat kepalaku tertunduk, mencoba untuk tidak menggugat keadilan takdir yang telah digariskan Tuhan untuknya.
seorang perempuan yang sedang hamil tiga bulan, meninggal bersimbah darah dengan luka tusukan sebanyak delapan belas kali dan yang menyesakkan dada adalah tempat penikaman itu terjadi..di ruang sidang! tempat dimana seharusnya tidak akan terjadi peristiwa pembunuhan, aku tak percaya peristiwa pembunuhan bisa terjadi di ruang sidang di sebuah negara maju seperti Jerman. Apa sih sebenarnya yang menjadi latar belakang persidangan ini?
Hijab kawan..atau lebih dikenal dengan jilbab,hanya karena itu? ya memang itulah penyebabnya, si Alex (pelaku penikaman) diadukan ke persidangan karena beberapa kali melakukan pemaksaan kepada Marwa untuk melepaskan jilbabnya. untuk lebih lengkapnya,kau carilah informasi mengenai tragedi ini.
begitu menakutkankah Islam di mata orang-orang Eropa itu? sampai-sampai muncul istilah islamophobia? aku teringat dulu saat sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata tahun 2003, kebetulan dari sepuluh orang yang sekelompok denganku ada dua orang yang NonMuslim. Nah, suatu hari sedang diadakan acara mauludan di mesjid dekat "base camp" kami..entah kenapa temanku yang nonmuslim ini memaksakan diri untuk ikut acara mauludan ini, karena dia wanita maka dia meminjam kerudung ke temanku yang muslim.
Didalam acara peringatan kelahiran nabi itu, tentu saja ada acara ceramah..dan kau tahu kawan, entah kenapa saat itu penceramah, alih-alih mengisahkan tentang Nabi malah menceritakan tentang peristiwa Puso..dan ada kalimat yang membuat teman nonmuslimku ini menggigil :..darah orang kristen dan Yahudi itu,halal!.. aku tahu, pernyataan sang penceramah itu tidak bisa diartikan begitu saja, harus lihat situasi dan kondisinya..kalau didalam perang agama, ya tentu saja pernyataan itu tidak disangsikan kebenarannya..namun sayang sekali, temanku tidak melihat pernyataan itu pada tempatnya..
Saat itu, temanku keluar minta ijin keluar dari acara ceramah itu. kemudian setelah acara selesai aku menyempatkan diri untuk mengobrol dengan dia, lalu aku tahu bahwa alasan dia keluar dari ceramah itu karena takut ketahuan dan dia membayangkan kami seluruh muslim yang ikut dalam pengajian itu akan membunuhnya sat itu juga..dengan wawasan keislamanku yang nyaris mendekati titik nihil, aku mencoba menjelaskan bahwa Islam itu sama sekali tidak mengajarkan kekerasan bahkan kata Islam pun berasal dari kata salam yang artinya adalah damai.
Namun, dia lalu mempertanyakan tentang FPI yang menghancurkan tempat "maksiat" dengan bersenjatakan pedang, atau pasukan berani matinya pendukung Gus Dur..hmm..aku terdiam, tak berani aku berkomentar mengenai dua ormas ini..aku hanya menggambarkan peristiwa yang dialami nabi, saat beliau dilempar dengan kotoran hewan oleh seorang Kafir tapi beliau tidak marah, bahkan saat orag kafir itu sakit, nabilah yang menjenguk orang itu. hanya itu saja yang bisa kuutarakan untuk meredam ketakutan dan kebingungan dia.
Marwa El Sharbini kini telah meninggal dengan menyisakan sesak didalam hatiku, mungkinkah ini jaman yang digambarkan nabi, saat ummat islam dianalogikan sebagai buih di lautan, terombang-ambing kesana kemari tanpa memiliki kekuatan apapun? semoga dengan peristiwa kematian Marwa El sherbini ini, Ummat muslim lebih mempererat tali persaudaraanya..sudahlah lupakan perdebatan panjang mengenai perbedaan diantara kita sesama muslim, ngga usah lagi berdebat mengenai hukum Qunut, Tahlil, Syiah-sunii dan hal-hal "sepele" itu..apakah tak cukup kalimah syahadat menjadi tali pengikat persaudaraan kita?
Komentar
Posting Komentar